SumurjodohSamasundu
air dalam sumur tua ini tidak pernah kering meski pada musim kemarau. Bahkan keberadaan sumur tua ini kerap dimanfaatkan banyak warga dari beberapa desa.
"Airnya tidak pernah habis, tidak pernah kering, paling hanya berkurang saja, tapi tidak pernah habis," ungkapnya.
"Ini sumur biasa itu kalau musim kemarau, warga dari berbagai desa datang ke sini untuk ambil airnya".
Meski begitu, jika air dalam sumur tua ini tidak boleh dialirkan ke desa lain menggunakan saluran air ataupun pipa.
"Menurut ceritanya, tidak boleh diambil airnya kalau dialirkan ke perkampungan melalui saluran atau pipa, tapi kalau datang langsung ke sini bawa mobil atau tempat tidak apa-apa," .
Terkait sumur tua yang kerap dianggap sebagai sumur jodoh, penamaan itu diberikan oleh sejumlah warga. Sebabnya, dahulu sumur ini menjadi tempat bertemunya muda-mudi dari berbagai desa untuk mengambil air. Beberapa diantaranya disebut-sebut menjalin asmara hingga berlanjut ke pelaminan.
"Itu orang-orang belakangan yang menyebut sumur jodoh. Karena dulu di sini biasanya banyak muda mudi yang ketemu, mungkin beberapa di antaranya berjodoh".
Sumur bagian pertama dan ketiga biasanya dimanfaatkan warga untuk mandi hingga mencuci sedangkan sumur bagian kedua dipakai untuk kebutuhan air minum. Itu sebabnya, ada puluhan pipa paralon yang ditancapkan ke dasar sumur agar airnya dapat dialirkan ke rumah warga sekitar dengan bantuan mesin air.
Komentar
Posting Komentar